Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 18:05:48【Sehat】744 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(5)
Sebelumnya: Benarkah kecoak bisa cemari udara rumah?
Selanjutnya: Mematri gerakan energi lestari dari sekolah berdikari
Artikel Terkait
- Menlu Belanda harap rencana Trump permudah akses bantuan ke Gaza
- Palestina desak penempatan pasukan internasional lindungi Gaza
- Mahasiswa UNP berhasil cipngakan tablet kunyah ekstrak rumput banto
- Polres Lombok Timur usut penyebab keracunan pelajar setelah santap MBG
- Pemprov Jateng: MBG telah sasar 6,3 juta penerima manfaat
- Masjid Huangcheng, cerita panjang toleransi beragama di Chengdu
- Perpres Tata Kelola MBG tetapkan larangan masak sebelum pukul 12 malam
- Hari Pangan Sedunia, Pertamina dan Kemenko Pangan Kolaborasi Wujudkan Ketahanan Pangan
- BPS ungkap Oktober selalu alami inflasi bulanan, kecuali pada 2022
- BRIN usulkan pelibatan keluarga untuk keberlanjutan intervensi pangan
Resep Populer
Rekomendasi

Rekomendasi pola makan untuk jaga daya tahan hadapi cuaca ekstrem

Prabowo: Dari 1,4 miliar porsi, MBG sukses 99,99 persen tanpa keracunan

Populer, menteri tiga kali ditegur Prabowo dan Museum Louvre ditutup

Babel perketat pemantauan penerapan SOP dapur SPPG

BPS: Konsumsi rumah tangga kuartal III melambat karena siklus musiman

Babel perketat pemantauan penerapan SOP dapur SPPG

Huawei rilis Nova Flip S,ponsel lipat paling ramah di kantong versinya

Khasiat buah mentimun untuk diet, kulit, hingga fungsi ongak